Bab Ketiga
Menu Keseharian Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 1)
Menu keseharian Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam adalah kurma dan air.
Diriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah rodliyallohu 'anha bahwa Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam pernah dalam waktu dua bulan dapur beliau tidak mengepul. Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam menerima dan mensyukuri dengan apa yang dimiliki. Bahkan pernah suatu saat beliau mengikat perutnya dengan tiga batu karena rasa lapar. (1)
(1)
Dalam hal ini sebagian ulama berpendapat bahwa yang dilakukan Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam tersebut demi menyesuaikan diri dengan para sahabatnya yang kala itu mereka mengganjal perut dengan batu karena lapar. Karena diantara keistimewaan Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam beliau tidak pernah memiliki rasa lapar meski pun tidak makan beberapa hari, sebagaimana sabda beliau:
"aku bermalam di sisi Tuhanku, Dia (Alloh)lah yang memberi aku makan dan minum"
Dari sini Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam melarang ummat beliau berpuasa wishol, yaitu menyambung puasa beberapa hari tanpa berbuka dan tanpa sahur, meski pun beliau shallallahu 'alayhi wa sallam secara peribadi sangat sering melakukan puasa beberapa hari tanpa berbuka dan tanpa sahur.
_Berlanjut Part 2_
*catatan penulis:
Kita memiliki Nabi Mulia Rosululloh Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam adalah Nabi terbaik, pemimpin para nabi dan rosul, sehingga kita sebagai ummat beliau pun otomatis menjadi ummat terbaik pula, meski pun terbaik itu ukurannya dari Rosululloh beliau sendiri, disusul asabiqunal-awwalun, yaitu orang-orang yang pertama kali masuk Islam, disusul generasi berikutnya, berikutnya dan sampai kepada kita yang mengikuti ajaran Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam.
Kebiasaan beliau shallallahu 'alayhi wa sallam dalam menu keseharian mudah-mudahan kita dapat meniru, dengan petunjuk dari guru yang memiliki sanad (rantai) ilmu sampai Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam tentunya.
*catatan penggubah
Bani Isroil yang sering di ceritakan pernah memakan hidangan dari surga, termasuk 'manna' dan 'salwa', sehingga ada pendapat dari sebagian muslimin bahwa karena sebab makanan surga itulah yang membuat bani isroil cerdas sampai sekarang.
Hal ini sama sekali tidak membuat kami kagum, karena jika dibandingkan dengan Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam, beliau yang setiap malam mendapat makan dan minum dari Alloh langsung. Begitu pula makanan dari Alloh untuk Nabi Muhammad shollollohu 'alaihi wa sallam itu menurut kami juga memberikan dampak sangat baik bagi anak keturunan beliau, yaitu para habaib, para sayyid, para sayyidah, para syarif, para syarifah, dan seluruh keluarga Nabi shollollohu 'alaihi wa sallam, masyaAllah...
_____________
Mandhumah Asy-Syamail An-Nabawiyyah
Untaian Mutiara Perangai Nabi Yang Mulia
Dikumpulkan Oleh:
Muhammad Ja'far bin Abu Bakar
(Alumni Ma'had Nurul Haromain Pujon dan Alumni Ma'had Rusyaifah Makkah alMukarromah)
Kitab ini mendapat sambutan baik oleh Abuya Dr. Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi alMaliki alHasani
(Pengasuh Ma'had Rusyaifah Makkah)
Abina KH. Muhammad Ihya' Ulumiddin juga turut memberi pengantar, begitu pula Gus Idror bin Maimun Zubair
Bab KetigaMenu Keseharian Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 1)
|
Selanjutnya >> Bab Pertama Kesempurnaan Fisik Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 1)