Sebagaimana diketahui bersama, Umat Islam memiliki 2 (dua) hari raya yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Fitri biasanya dirayakan ketika umat Islam telah selesai melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Mereka merayakannya pada awal bulan syawal. Hari raya Idul Fitri merupakan hari raya kemenangan umat Islam. Sedangkan hari raya Idul Adha dirayakan pada bulan dzulhijjah berbarengan dengan ibadah haji pada bulan tersebut. Shalat pada kedua hari raya tersebut memiliki banyak keutamaan. Namun tahukah sobat walaupun sama-sama hari raya, namun tata cara sholat kedua hari raya tersebut memiliki perbedaan. Lalu apa sajakah perbedaan dari keduanya? Berikut penjelasannya:
PERBEDAAN SHALAT HARI RAYA ('IDIL FITHRI) DAN SHALAT HARI RAYA HAJI ('IDIL ADHA)
A. SHALAT HARI RAYA ('IDIL FITHRI).
Bacaan niatnya sebagai berikut: (menjadi Ma'mum)اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
USHALLII SUNNATA 'IIDIL FITHRI ROK'A TAINI MA 'MUUMAN LIL LAAHI TA'AALAA.
Artinya:
Saya shalat sunah 'Idil Fitri (hari raya) dua raka'at menjadi ma 'mum karena Allah".
Bacaan niatnya (menjadi Imam) sebagal berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATA 'IDIL FITHRI ROK'ATAINI IMAAMAN LIL LAAHI TA 'AALAA
Artinya:
"Saya shalat sunah hari raya ('Idil fithri) dua raka'at menjadi Imam karena Allah".
B. SHALAT HARI RAYA HAJI ('IDIL ADHA)
Bacaan niatnya menjadi MA' MUM sebagai berikut:
أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى مَأْمُوْمًا للهِ تَعَــــــــالَى
USHALLIİ RAK'ATAINI SUNNATA LI 'IDIL ADL-HAA MA'MUUMAN LIL-LAAHI TA'AALAA.
Artinya':
Saya shalat sunah hari raya haji ('Idil-adl-ha) dua rakaat menjadi ma'mum karena Alłah".
Bacaan niat nya menjadi IMAM sebagai berikut
أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى إِمَامًا للهِ تَعَــــــــالَى
Artinya:
"Saya shalat sunah hari raya haji (Idil-adl-ha) dua raka'at menjadi imam karena Allah"
Pada raka'at l (pertarna) membaca Takbir 7 (tujuh) kali, dan membaca Tasbih 6 (enam) kali, kemudian membaca Al-Fatihah, kemudian surat Al-A'laa dan sebagainya. Ma'mum cukup membaca Al-Fatihah saja setelah imam dan seterusnya.
Pada raka'at II (kedua) mambaca Takhir 5 (lima) kali, dan membaca Tasbih 4 (empat) kali, kemudian membaca AI-Fatihah, dan kemudian surat Adl-Dluhaa dan sebagainya. Kemudian salam.
Membaca Tasbih di tiap-tiap sesudah takbir sebagai berikut:
SHUBHAANALLAH WALHAMDULILLAAH WA LAA ILA HA ILLALLAAH WAL LLAAHU AKBAR, WA LAA HAULA WA LAA QUWWA TA ILLAA BİL LAAHIL 'ALI-YYIL 'ÁZHIIM.
Artinya
"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar, dan tiada daya dan kekuatan hanya dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Agung".
KETERANGAN:
Setelah selesai shalat 'id (shalat hari raya) imam ber-khutbah yang pertama dengan membaca takbir 9 kali, dan khutbah yang kedua membaca takbir 7 kali secara berturut-turut. Pada 'Idil fitri hendaknya penerangan (berkhutbah) tentang zakat fitrah dan sebagainya, dan pada hari taya haji ('Idil-adl-ha) penerangan (berkhutbah) tentang ibadah haji dan kurban dan sebagainya.
Disunahkan pada bari raya 'Idil-Fithri dan I'dil Adha sebagal berikut:
1. Mandi hari raya (membersihkan diri).
2. Berpakaian dengan sebagus-bagusnya bagi yang ada (mampu) dan sebagainya.
3. Berminyak Harum (tanpa alkohol)
4. Memotong kuku (kumis, janggut, dan sebagainaya)
5. Menyegerakan datang ke Masjid
6. Bertakbiran
7. Makan lebih dahulu sebelum pergi ke masjid pada idul fitri. Dan jangan makan dahulu pada hari raya haji (idul adha) makannya setelah kembali (setelah shalat) idul adha.
8. Pergi ke masjid dan pulang dari masjid hendaknya mengambil jalan yang berlainan.
Membaca takbiran sebagai berikut:
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAABU AKBAR ALLAAHU AKBAR WALIL LAAHIL HAMD. (baca tiga kali).
ALLAAHU AKBAR KABÍRAA WALHAMDU LIL-LAAHIKATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAN WA ASHIILAA LAA ILAAHA ILLALLAH WA LAA NA'BUDU ILLAA IYYAH , MUKHLISHİİNA LAHUD DIINA WALAU KARIHAL KAAFIRUUN, LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAH, SHADAQA WA 'DAH, WA NASHARA 'ABDAH, WA A- 'AZ-ZA JUNDAH, WA HAZAMAL AHZAABA WAHDAH, LAA ILAAHA ILLALLAAH WAL-LAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR WA LIL LAAHILHAMD,
Artinya:
Allah Maha Besar, (3 kali) tidak ada tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah, (3 kali) Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah, Haha Suci Allah pada pagi dan petang, tiada tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlas kami beragama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci, tidak ada tuhan melainkan Allah sendiri-Nya, benar janji-Nya dan Dia menolong akan hanba-Nya, dan Dia mengusir musuh Nabi-Nya dengan sendiri-Nya, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puji.
KETERANGAN:
Pada hari raya 'Idil Fithri membaca takbiran dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam berdiri untuk mengerjakan shalat Idil Fithri. Pada hari raya 'Idil Adha membaca takbíran dimulai dari waktu shubuh pada tanggal 9 dzulhijah (hari 'Arafah) dan pada tiap-tiap selesai shalat yang fardlu lima waktu, hingga pada hari tasyrik tanggal 11,12, 13 di waktu 'Ashar.
Perlu diketahui bahwa pada hari 'Idul Fithri dan Adha, semua dari anak-anak besar, kecil, tua, muda bahkan bagi wanita yang sedang haid pun dianjurkan keluar lapangan (Masjid) sekalipun mereka tidak dibolehkan shalat karena haidnya itu. Sabda Nabi saw.
'AN UMMI ATHIYAH QAALAT: KUNNAA NU' MARUU AN NAKHRUJA YAUMAL 'IDI HATTA NAKHRU-JAL BIKRA MIN KHIDRIHAA HATTA NAKHRUJAL HUYYADLA FAYAKUN KHALFAN NAAS FAYAKUKABBIRNA BITAKHBIIRIHIM WA YAD'UUNA BIDU'AAIHİM YARJUUNA BERKATAN DZAALIKAL YAUMI WATHUHRATAH
.
Artinya:
Dari Umi Athiyah berkata Kami diperintahkan pergi shalat hari raya, bahkan anak-anak gadis keluar dari pingitannya. Juga perempuan-perempuan yang sedang haid (datang buian) tetapí mereka hanya berdiri saja dibelakang orang banyak, dan turut takbir dan berdo'a bersama-sama dan mereka mengharapkan beroleh keberkahan dan kesucian hari itu. (HR. Bukhari).