Ajarnulis.com-Pemberian ASI Lebih Utama daripada Susu Formula-Susu sapi yang telah diolah di pabrik (susu formula) tidak sama dengan ASI, baik pada kandungan protein maupun lemak yang terdapat di dalamnya. ASI memiliki kandungan gizi yang jauh lebih sesuai bagi tubuh bayi sekaligus dapat memberikan manfaat yang sangat baik.
Kolostrum (cairan berwarna kuning) adalah cairan yang keluar dari payudara seorang ibu pada hari-hari pertama setelah melahirkan, yang memiliki kandungan gizi yang lengkap untuk bayi pada periode awal pertumbuhannya. Di samping itu, kolostrum juga mengandung antibodi alami yang berasal dari ibu, yang berfungsi sebagai imunitas dari berbagai penyakit pada saat sistem kekebalan tubuh bayi belum berkembang secara sempurna.
Oleh karena itu, sebagian bayi sangat sensitif/alergi terhadap beberapa unsur yang terkandung dalam susu sapi (susu formula), sehingga menimbulkan beberapa penyakit, seperti: sesak napas, muntah-muntah, sakit perut, diare, dan bintik-bintik atau iritasi pada kulit bayi. Apabila gejala tersebut terlihat, maka kita harus menghentikan pemakaian susu formula sekaligus hasil olahan dari susu sapi seperti minyak samin dan keju hingga perkiraan dia tidak lagi menyusu kepada ibunya.
Jika produksi ASl sang ibu tidak bisa mencukupi kebutuhan bayi terhadap ASI dan terpaksa dibantu dengan susu formula, maka sebaiknya terlebih dulu bayi diberi ASI kemudian dilanjut dengan pemberian susu formula. Dengan demikian, bayi tidak lalu menolak apabila diberi ASI setelah dia mengonsumsi susu formula. Begitu pula halnya, kita harus menjaga agar jangan sampai ada penambahan gula dalam susu formula yang diberikan, sehingga bayi kemudian terbiasa dengan makanan yang mengandung gula karena jika itu terjadi, maka ASI-lah yang lebih utama dikonsumsi oleh bayi.
Bagaimana Cara Menyiapkan Susu Formula bagi Bayi ?
Beberapa cara yang harus dilakukan untuk menyiapkan susu formula adalah sebagai berikut:
1. Rebuslah air secukupnya, kemudian dinginkan sampai 40 °C
2. Tuangkan air tadi ke dalam botol susu hinga mencapai setengah ukuran botol (sesuaikan dengan instruksi yang tertulis dalam kemasan botol).
3. Tambahkan susu bubuk menggunakan takaran yang ada di dalam kemasan susu bubuk, kemudian aduk (menggunakan sendok) hingga susu larut dengan sempurna.
4. Tambahkan air putih sebanyak yang dibutuhkan
5. Dinginkan botol susu tersebut hingga mencapai temperatur normal (suhu kamar).
6. Berikan pada bayi. Waktu yang dibutuhkan bayi untuk menghabiskan isi dalam botol tersebut adalah sekitar 15 menit.
7. Ibu harus merasa yakin bahwa lubang yang ada pada dot botol susu tidak tersumbat agar dapat mengukur seberapa banyak volume rata-rata susu yang keluar dari botol. Hal ini dapat dilakukan dalam posisi terbalik.
8. Jika ada sisa susu dalam botol, maka harus dibuang dan tidak boleh disimpan karena dapat terkontaminasi mikroba.
9. Setelah minggu pertama, bayi membutuhkan volume susu sebanyak 150 ml/kg berat badan dalam sehari selama beberapa kali menyusu.
Dengan demikian, ibu tidak perlu menentukan jadwal tetap untuk menyusui. Karena pada kenyataannya, bayi bisa menyusu kapan saja setiap dia merasa lapar dan dalam hal ini setiap bayi memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain. Dalam beberapa kasus, bayi lebih suka menyusu siang dan malam sekaligus, terutama pada bulan-bulan pertama dari kelahirannya. Berikut tabel yang menjelaskan volume dan frekuensi penyusuan bayi hingga usia 12 bulan.
Nah demikianlah Bunda informasi tentang Cara Menyiapkan Susu Formula bagi Bayi , semoga bermanfaat. Sampai jumpa lagi pada postingan berikutnya: