Sebelum terlalu percaya diri mengatakan bahwa investasi emas yang
akan Anda lakukan sangat menguntungkan, sebaiknya simak terlebih dahulu artikel
ini. Sebab, ada banyak hal yang harus Anda ketahui terlebih dahulu sebelum
memutuskan membeli ataupun menjualnya.
Nah, dalam investasi emas online ataupun tradisional, ada istilah
harga beli dan buyback. Ada perbedaan harga antara keduanya. Dimana skemanya
tidak jauh berbeda dengan perdagangan valuta asing terkait kurs beli dan juga
kurs jual.
Ketahui Perbedaan Harga Jual dan Buyback Emas
Suku bunga yang rendah dari bank sentral akan mendorong adanya
kepemilikan aset tanpa bunga. Nah, pergerakan buyback investasi
emas Antam pun sejauh ini terus
meningkat. Di Bulan Februari 2020 saja, buyback per gram emas ada pada
angka Rp 690.000. Sedangkan pada April 2020, sudah mencapai Rp 862.000,- per
gram-nya.
Hingga bulan Juni 2020, turun pada titik Rp 762.000,- per
gram. Menuju Juli 2020, naik lagi dan bahkan mencapai rekor yang paling tinggi
yakni Rp 919.000,- per gram. Di Bulan Agustus, buyback emas kembali naik
menjadi Rp 964.000,-. Kini, di Bulan Oktober, harga buyback emas menurun
menjadi Rp 901.000,-.
Jadi, dalam jual beli Antam, ada dua jenis harga yang harus Anda
tahu, yakni harga emas serta harga beli kembali atau buyback. Harga emas
merupakan harga yang berlaku saat Anda melakukan pembelian emas pada toko atau
gerai Logam Mulia. Sedangkan buyback merupakan harga saat Anda melakukan
penjualan emas pada gerai Logam Mulia.
Nah, saat ini, harga emas adalah Rp 1.008.000,- per gram. Jika
Anda membelinya saat ini dan dijual lagi di hari yang sama karena suatu
keadaan, maka Anda hanya bisa mendapatkan Rp 901.000,- saja. Jadi, Anda akan
rugi Rp 107.000,- per gram apabila menjualnya di hari yang sama.
Apabila Anda berniat serius melakukan investasi emas, maka dua
harga ini tidak boleh luput dari perhatian. Tanpa Anda memperhitungkan
perbedaan dua harga ini, maka Anda bisa salah dalam menghitung keuntungan
investasi emas.
Menghitung Untung Investasi Emas
Adanya selisih harga jual dan harga beli yang sebanyak itu, maka
emas cocok untuk Anda jadikan investasi jangka panjang. Dengan begitu, kenaikan
harga emas akan mampu menutupi selisih harga tersebut. Bahkan, bisa memberikan
banyak laba.
Anda bisa melihat potensi keuntungan emas pada ilustrasi berikut.
Nah, apabila Anda membeli emas pada tanggal beli yang berbeda dan dijual pada
Bulan Oktober ini, maka kira-kira, inilah keuntungan yang didapatkan.
Tanggal Beli Emas |
Harga Emas / gram |
Keuntungan |
Oktober 2020 |
Rp 1.017.000,- |
-11,41% |
September 2020 |
Rp 1.023.000,- |
-11,93% |
Juli 2020 |
Rp 956.000,- |
-5,75% |
April 2020 |
Rp 927.000,- |
-2,80% |
Januari 2020 |
Rp 770.000,- |
17,01% |
Oktober 2019 |
Rp 756.000,- |
19,18% |
Juli 2019 |
Rp 714.000,- |
26,29% |
April 2019 |
Rp 656.000,- |
37,35% |
Januari 2019 |
Rp 663.000,- |
35,90% |
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin lama Anda
melakukan investasi emas Antam, maka akan semakin banyak keuntungan yang akan
didapatkan. Jadi, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa emas hanya cocok
untuk dijadikan investasi jangka panjang saja.
Perhatikan Biaya Lain
Meskipun ada potensi kerugian, tetapi, emas tetap saja menjadi
incaran di tengah ketidakpastian ekonomi global. Sebab, emas merupakan
instrumen yang aman atau safe haven ketimbang berbagai instrumen lainnya
seperti saham.
Selain selisih biaya antara harga beli dan harga jual, perhatikan
juga adanya pajak emas untuk penjualan lebih dari Rp 10.000.000,-. Ada PPh 22
dari transaksi buyback yang akan dipotong secara langsung dari keseluruhan
nilai dari buyback tersebut.
Jadi, untuk melakukan investasi emas, sebaiknya, Anda pertimbangkan waktunya. Pastikan Anda melakukan investasi hanya jika tidak mengganggu kondisi finansial saat ini. Selain itu, perhatikan juga tempat pembelian emas. Anda harus membelinya di tempat yang terpercaya seperti pada platform Ladara.