Reksadana menjadi salah satu instrumen
investasi yang banyak dipilih masyarakat. Selain volatilitasnya yang tidak
setinggi Forex, modal awal investasi di pasar reksadana tergolong kecil. Anda
bisa membuat akun reksadana dengan modal hanya Rp 10 ribu saja. Nah, secara
khusus artikel ini akan membahas tentang langkah investasi reksadana sebagai
panduan bagi pemula.
1. Pahami Dulu
Apa Itu Reksadana
Sebelum berinvestasi Anda
tentu wajib berkenalan dengan reksadana. Reksadana bisa diartikan sebagai wadah
penyimpanan dana masyarakat, untuk kemudian diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh investor profesional. Ahli profesional inilah yang nanti bakal
mengelola dana investasi untuk mendapatkan
profit.
Perlu digaris bawahi
juga jika masyarakat tak perlu modal besar jika ingin investasi reksadana. Mereka hanya perlu menabungkan sejumlah uang dan
memilih jenis reksadana yang diinginkan. Berikut beberapa jenis reksadana yang
banyak dipilih:
·
Reksadana
Pasar Uang
·
Reksadana
Pendapatan Tetap
·
Reksadana
Campuran
·
Reksadana
Saham
·
Reksadana
Syariah
·
Reksadana
Terstruktur.
2. Pahami Konsep
Investasi Reksadana
Mayoritas masyarakat yang berinvestasi
punya tujuan untuk mendapatkan profit/keuntungan. Namun, perlu dipahami jika
investasi tidak selalu menjanjikan hal tersebut. Akan selalu ada risiko yang
berbanding lurus dengan pilihan yang diambil.
Contoh, jika Anda bersifat agresif dan ingin mendapatkan return cepat, maka berinvestasi di reksadana mungkin kurang efektif. Anda bisa memilih Forex atau mata uang kripto dengan volatilitasnya yang sangat tinggi. Namun, bila Anda mengincar financial freedom dengan jangka waktu panjang maka instrumen ini sangat direkomendasikan untuk dipilih.
3. Pahami
Istilah-Istilah Penting di Reksadana
Reksadana punya banyak istilah yang
akan terasa asing oleh investor pemula. Berikut beberapa istilah penting
Reksadana yang wajib dipahami.
·
NAB (Nilai
Aktiva Bersih) Reksadana, merupakan total aset yang sudah dikurangi oleh
seluruh kewajiban yang harus dipenuhi.
·
NAB/Unit,
diperoleh dari pembagian total NAB reksadana dengan total jumlah unit penyerta
reksadana.
·
KIK (Kontrak
Investasi Kolektif), kontrak antara manajer investasi dan Bank Kustodian.
·
Bank
Kustodian, bank yang mendapat persetujuan OJK sebagai pengurus administrasi dan
punya fungsi mengawasi.
·
Fund Fact
Sheet, adalah laporan kinerja bulanan yang diterbitkan Manajer Investasi
·
Manajer
Investasi, tenaga profesional yang mendapatkan izin dari OJK.
·
Switching, merupakan pengalihan unit reksadana di hari bursa.
·
Redemption,
yaitu penjualan unit reksadana di hari bursa.
·
Dan
lain-lain.
4. Investasi di
Reksadana Pilihan
Setelah mendapatkan gambaran singkat
tentang reksadana, Anda tinggal berinvestasi di reksadana pilihan. Untungnya
berkat kemajuan teknologi kini masyarakat bisa lebih mudah berinvestasi. Banyak
aplikasi reksadana di Play Store yang bisa menjadi wadah untuk para investor.
Namun sebelum memilih salah satu
aplikasi disarankan agar melihat track record-nya terlebih dahulu. Bila
aplikasi punya tren baik dan banyak direkomendasikan maka Anda dapat berinvestasi di platform tersebut. Hindari
aplikasi reksadana bermasalah yang mungkin merugikan Anda di kemudian hari.
5 Lakukan
Pendaftaran
Untuk memulai investasi reksadana Anda
perlu melakukan pendaftaran. Secara umum, syarat mendaftar di aplikasi
reksadana adalah memiliki KTP, nomor ponsel aktif, dan rekening bank. Setelah
pendaftaran selesai maka Anda pun bisa mulai berinvestasi.
Sebelumnya, Anda perlu membeli
reksadana terlebih dahulu. Anda bisa memilih reksadana pilihan, melihat
performanya di Fund Fact Sheet, lalu tekan tombol beli. Terakhir lakukan
pembayaran dengan mentransfer uang sesuai dengan reksadana yang dibeli.
Sistem biasanya butuh waktu pencatatan maksimal 1x24 jam terkait pembelian reksadana. Jika transaksi berhasil, maka Anda tinggal memantau pertumbuhannya secara berkala. Aplikasi biasanya akan membuat laporan otomatis terkait pertumbuhan investasi.